Pengaruh pH air terhadap budidaya ikan – pH air merupakan salah satu dari banyak faktor yang mempengaruhi budidaya ikan air tawar. Oleh karena itu, agar ikan – ikan memiliki kualitas dan pertumbuhan yang baik, kita perlu memantau perubahan kadar pH air kolam dan menjaga agar pH air dapat tetap stabil.
Apa Itu pH?
Menurut Wikipedia, pH (Potential of Hydrogen) adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan. Sebuah cairan dianggap memiliki pH netral ketika nilainya pH 7. Di bawah nilai ini, cairan menjadi semakin asam, sementara di atasnya, cairan menjadi semakin basa.
Pengaruh pH air terhadap pertumbuhan ikan
Perubahan kadar pH yang terlalu rendah atau tinggi dapat berdampak pada kulit ikan yang menyebabkan pembekuan dan terbakar secara kimia. Ikan dewasa umumnya memiliki tingkat toleransi yang lebih tinggi terhadap perubahan pH dibandingkan dengan ikan yang masih muda. Telur ikan dapat mengalami kematian jika pH airnya turun hingga mencapai angka 5, sehingga tidak dapat menetas.

Tingkat ketahanan ikan terhadap perubahan kadar pH air bervariasi tergantung pada jenisnya. Berikut adalah kadar pH optimal untuk beberapa jenis ikan:
Jenis Ikan | pH |
Ikan Tawes | 6.5 – 7.5 |
Ikan Nilem | 6.5 – 7.5 |
Ikan Tombro/Mas | 7 – 8 |
Ikan Patin | 6 – 8 |
Ikan Bawal | 7 – 8 |
Ikan Gurame | 6.5 – 8 |
Ikan Nila | 6.5 – 7.5 |
Ikan Sidat | 7 – 8 |
Ikan Lele | 6.5 – 8 |
Ikan gabus | 6 – 7.5 |
Sementara itu, dalam budidaya ikan air laut dengan pH di atas 7, air laut memiliki kemampuan besar dalam menyangga perubahan pH. Bahkan sedikit perubahan pun dalam pH dapat menandakan gangguan pada sistem penyangga alami ini. Kadar CO2 dalam kondisi ini juga dapat mengalami gangguan keseimbangannya, yang dapat mengancam kehidupan biota laut.
Dampak dari perubahan pH tersebut dapat mengganggu kehidupan biota laut baik secara langsung maupun tidak langsung. Dampak langsungnya termasuk kematian ikan, telur, dan larva. Sementara dampak tidak langsungnya meliputi perubahan toksisitas berbagai zat dalam air
Cara mengontrol pH air kolam ikan
Penting bagi pertumbuhan ikan budidaya untuk menjaga kadar pH air kolamnya tetap stabil. Oleh karena itu, pemantauan dan pengontrolan pH air dengan menggunakan alat pengukur pH menjadi sangat penting.
Cara Menaikkan pH air kolam
Untuk menangani pH yang di bawah 6,5 atau bersifat asam, Anda bisa mengatasinya secara alami dengan menggunakan saringan yang terbuat dari pecahan koral dan pecahan kulit kerang yang dicampur dengan potongan batu kapur pada saluran aerasi kolam.
Selain itu, Anda juga bisa menggunakan batu kapur di dasar kolam. Pastikan batu kapur yang digunakan masih dalam bentuk bongkahan karena lebih tahan lama dan tidak mudah menyusut.
Alternatif lain adalah menggunakan batu karang pantai. Caranya sama dengan penggunaan batu kapur, cukup rendam di dasar kolam. Semakin banyak batu yang digunakan, semakin cepat proses peningkatan pH kolam.
Cara menurunkan pH air kolam
Jika air di kolam Anda terlalu basa atau punya nilai pH yang tinggi, Anda bisa menggunakan daun ketapang untuk menurunkannya. Caranya cukup mudah, rendam saja daun ketapang di dalam air kolam selama beberapa hari. Sebelumnya, pastikan untuk merebus daun ketapang terlebih dahulu untuk menghilangkan zat tanin yang terkandung di dalamnya. Zat tanin ini bisa membuat air berubah warna menjadi kuning.
Selanjutnya, anda bisa terus memantau pH air dengan pH meter. HOBO MX2501 pH data logger. Sebuah alat pencatat pH air yang sangat fleksibel dan penggunaannya yang efisien dibanding pH meter lainnya. Anda tidak perlu mencatat secara manual pH air dari waktu ke waktu. Cukup celupkan HOBO MX2501 ke kolam air dan alat dapat ditinggal selama beberapa hari, minggu, atau bulan.
Ambil data menggunakan aplikasi HOBOconnect yang dapat diunduh gratis di Playstore dan Appstore. Data akan terkirim melalui bluetooth ke ponsel anda untuk analisis pH lebih lanjut.
